Sabtu, 23 Juni 2012

"Berhala Kehidupan Dunia"

بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ

 

 Syair-syair
Kecintaan Mirza Ghulam Ahmad a.s.
 – Imam Mahdi dan Al-Masih Mau’ud a.s.
 kepada Allah Swt.

(Bagian 4)

Allah Swt. Pencipta Segala Sesuatu

وَ مِنۡ  اٰیٰتِہِ  الَّیۡلُ وَ النَّہَارُ وَ الشَّمۡسُ وَ الۡقَمَرُ ؕ لَا تَسۡجُدُوۡا  لِلشَّمۡسِ وَ لَا لِلۡقَمَرِ وَ اسۡجُدُوۡا لِلّٰہِ  الَّذِیۡ خَلَقَہُنَّ اِنۡ کُنۡتُمۡ  اِیَّاہُ  تَعۡبُدُوۡنَ ﴿﴾
Dan dari antara Tanda-tanda-Nya ialah malam dan siang serta matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan jangan pula kepada bulan, dan sujudlah kepada Allah Yang telah menciptakan mereka, jika kamu hanya kepada-Nya-lah menyembah (Ha   MimAl-Sajdah [41]:38).

Syair  Mirza Ghulam Ahmad a.s.

“Berhala Kehidupan Dunia”  
(Urdu)

Dia Yang selalu menjaga kamu, namun hatimu berpaling kepada yang lain!
Apa yang tak ada pada-Nya, yang kalian cari pada para berhala?

Memandang sang surya, tidak ada kemiripan dengan Nur milik-Nya
Kutengok bulan, tidak ada kemiripan rupa dengan Sang Tercinta.

Dia itu Satu, tak ada sekutu bagi-Nya,Dia itu Maha Langgeng;
Segala yang lain ‘kan punah, keabadian milik-Nya semata.

Semua berkat ada pada kasih kepada-Nya,
Wahai sahabat, carilah hanya Dia saja,
Berhala tak ada yang demikian setia.

Mengapa kalian demikian mencintai hunian (dunia)  yang begini loya?
Tempat ini hanyalah neraka asli, dan bukan suatu surga!

(Tashidul Adhan, Desember 1908).

* * *

“Allah Swt. adalah “Surga Hakiki”
(Urdu)
Tuhanku, segala kuasa dan kekuatan milik Engkau
Menemukan Engkau, terpenuhi sudah segala dambaanku.
Setiap pecinta telah mengukir berhala bagi dirinya
Namun hanya Sang Terkasih yang merengkuh hati kita.

Hanya Dia semata ketentraman  kalbu dan kekasih hati kami,
Dia pula Tuhan semua ciptaan di alam.
Dia telah mewujud bagiku melalui berkat-Nya
Maha Suci Dia Yang telah mempermalukan musuh-musuhku.

Hidupku terkait kepada Sang Tercinta
Hanya Dia-lah Surga dan perlindungan terakhir.
Maha Agung Dia yang memberiku kekuatan
Sungai kecintaan mengalir di kalbuku.

Betapa besarnya karunia Engkau, wahai Pembimbing-ku
Maha Suci Dia Yang telah mempermalukan musuh-musuhku.
Rahmat Engkau tidak mengenal batas,
Tak ada ketika yang sunyi darinya.

Rahmat dan kerahiman Engkau tak terbilang
Tak cukup tenagaku untuk bersyukur sepenuhnya kepada Engkau.
Betapa agungnya Rahmat Engkau, wahai Pembimbing-ku
Maha Suci Dia Yang telah mempermalukan musuh-musuhku.

Jejak mana yang harus kupilih ke arah jalan Engkau?
Apa yang harus kulakukan guna mendapat Engkau sebagai imbalan?
Hanya kasih yang telah menarik hatiku tak tertahankan,
Hanya kepada Ilahi melaluinya egoku sirna.

Apakah kasih itu? Siapa yang harus kuberitakan?
Apa rahasia kesetiaan? Kepada siapa aku bertumpu?
Bagaimana mungkin lagi menyembunyikan badai ini,
Sebaiknya kutabur debuku di keempat mata angin.

Betapa jauhnya kami dari dunia yang fana ini,
Maha Suci Dia Yang telah mempermalukan musuh-musuhku.

(Durr-e-Thamin).

* * *
Penterjemah dari bahasa Inggris:  Ir.  Qoyum Khalid
Editor: Ki Langlang Buana Kusuma

Pajajaran Anyar, 23 Juni 2012







Tidak ada komentar:

Posting Komentar