Senin, 25 Juni 2012

Muhammad saw. adalah Bukti Kesempurnaan Dirinya Sendiri



بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Syair-syair
Kecintaan Mirza Ghulam Ahmad a.s.
 – Imam Mahdi dan Al-Masih Mau’ud a.s.
 Kepada Nabi Besar Muhammad Saw.    


(Bagian 14)


 مُحَمَّدٌ  رَّسُوۡلُ اللّٰہِ ؕ وَ الَّذِیۡنَ مَعَہٗۤ اَشِدَّآءُ  عَلَی الۡکُفَّارِ  رُحَمَآءُ  بَیۡنَہُمۡ تَرٰىہُمۡ  رُکَّعًا سُجَّدًا یَّبۡتَغُوۡنَ  فَضۡلًا مِّنَ  اللّٰہِ  وَ رِضۡوَانًا ۫ سِیۡمَاہُمۡ  فِیۡ وُجُوۡہِہِمۡ  مِّنۡ  اَثَرِ السُّجُوۡدِ ؕ ذٰلِکَ مَثَلُہُمۡ  فِی التَّوۡرٰىۃِ ۚۖۛ وَ مَثَلُہُمۡ  فِی الۡاِنۡجِیۡلِ ۚ۟ۛ کَزَرۡعٍ  اَخۡرَجَ  شَطۡـَٔہٗ  فَاٰزَرَہٗ  فَاسۡتَغۡلَظَ فَاسۡتَوٰی عَلٰی سُوۡقِہٖ یُعۡجِبُ الزُّرَّاعَ  لِیَغِیۡظَ بِہِمُ  الۡکُفَّارَ ؕ وَعَدَ اللّٰہُ  الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنۡہُمۡ  مَّغۡفِرَۃً  وَّ اَجۡرًا عَظِیۡمًا ﴿٪﴾
Muhammad adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang besertanya sangat terhadap terhadap orang-orang kafir, tetapi kasih-sayang di antara mereka, engkau melihat mereka rukuk serta sujud mencari karunia  dan keridhaan-Nya, cirri-ciri pengenal mereka terdapat pada wajah mereka, dari bekas-bekas sujud. Demikian perumpamaan mereja dalam Taurat, dan perumpamaan mereka dalam Injil adalah laksana tanaman yang mengeluarkan tunasnya kemudian menjadi kuat, lalu menjadi kokoh dan berdiri mantap pada batangnya, menyen angkan penanam-penanamnya supaya Dia membangkitkan kemarahan orang-orang kafir dengan perantaraan itu. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh di antara mereka ampunan dan ganjaran yang besar (Al-Fath [48]:30).


Syair-syair Mirza Ghulam Ahmad a.s.

Muhammad Saw. adalah 
Bukti Kesempurnaan Dirinya Sendiri

Ada nur indah di wujud Muhammad
Ada permata mirah indah di tambang Muhammad.
Hati akan luput dari segala kegelapan,
Jika bergabung dengan para pecinta Muhammad.

Kasihan hati mereka yang tak beruntung
Yang memalingkan punggung atas ajakan Muhammad.
Tak ada lagi manusia di dua dunia,
Yang punya makam setara Muhammad.

Tuhan sesungguhnya tidak menyukai
Mereka yang memusuhi Muhammad.
Tuhan sendiri akan membakar belatung tak berharga itu
Yang menjadi musuh dari Muhammad.

Jika kalian ingin bebas dari kelembaman diri yang rendah
Marilah dan ikut barisan pecinta Muhammad.
Kalau kalian ingin Tuhan memujimu,
Jadilah pengagum Muhammad yang sejati.

Jika kau ingin bukti kebenarannya, jadilah pecintanya
Muhammad sendiri adalah bukti dari Muhammad.
Jasadku ingin dikurbankan demi debu di kaki Ahmad,
Hatiku mendambakan mati demi Muhammad.

Demi ikal rambut Rasul Allah,
Mau aku mati demi wujud Muhammad yang cemerlang.
Pancung aku berkeping atau bakar aku hingga mati
Aku tak akan berpaling dari hadirat Muhammad.

Demi keimananku, tak ada satu pun yang aku takuti
Karena aku dicirikan warna keimanan Muhammad.
Betapa mudahnya meninggalkan dunia
Jika teringat keindahan dan kecantikan Muhammad.

Setiap zarah diriku dikurbankan di jalannya
Aku telah menyaksikan keindahan Muhammad.
Aku tak mengenal nama guru lainnya
Aku hanya belajar di sekolah Muhammad.

Aku tak ada urusan dengan kekasih lain,
Aku terperangkap jalan kasih Muhammad.
Aku hanya mendambakan sekilas kerling,
Aku tak butuh apa pun kecuali taman Muhammad.

Jangan cari hatiku yang terenyuh di rongga dadaku,
Aku telah meletakkannya di pangkuan Muhammad.
Aku adalah yang paling gembira dari antara burung surga,
Yang membangun sarangnya di kebun Muhammad.

Engkau telah mencerahkan hati dan jiwaku dengan cinta
Hidupku adalah untukengkau, wahai Muhammad.
Sekalipun seratus kali aku mengurbankan hidup bagi dirinya
Tetap saja tak sebanding dengan maqam luhur Muhammad.

Begitu mempesona maqam yang dikaruniakan kepada pahlawan ini,
Tak akan ada seorang pun berani menandingi Muhammad.
Hati-hatilah kalian, para musuh yang bodoh dan keliru,
Hati-hatilah terhadap pedang tajam Muhammad.

Jalan kepada Tuhan yang dilupakan manusia,
Carilah pada keturunan Muhammad.
Hati-hatilah, kalian yang menyangkal status Muhammad,
dan nur Muhammad yang demikian nyata.

Meski tak lagi ada mukjizat,
Datanglah dan saksikan adanya di antara pengabdi Muhammad.

(Maklumat 20 Februari 1893, Majmua Ishtiharat, jld. I, hlm.  371-372).

* * *

Muhammad Saw.  Penghulu dan Pembimbing

Nabi yang bernama Muhammad itu,
Kami selalu berpegang kepada jubahnya.
Kasihnya yang masuk tubuh melalui susu ibu kami,
Menjadi nyawa kami yang bertahan sampai maut nanti.

Ia adalah Nabi terbaik dan mahluk tersempurna,
Kenabian menjadi sempurna dalam dirinya.
Kami minum dari sumber mata airnya,
Siapa yang telah kenyang, masih akan dipuaskan olehnya.

Apa pun wahyu atau ilham yang dikaruniakan kepada kami
Adalah karenanya, bukan karena diri kami.
Melalui wujudnya kami diberkati bimbingan dan kesempurnaan,
Tanpa dirinya, tak mungkin kami bertemu dengan Yang Maha Abadi.

Mengikuti ajarannya tergurat di hatiku,
Apa pun yang berasal darinya adalah imanku.

(Siraj Munir; Ruhani Khazain, jld. XII, hlm.  95).

* * *

Penterjemah dari bahasa Inggris:  Ir.  Qoyum Khalid
Editor: Ki Langlang Buana Kusuma

Pajajaran Anyar, 25 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar