بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Syair-syair
Kecintaan Mirza Ghulam Ahmad a.s.
– Imam Mahdi
dan Al-Masih Mau’ud a.s. –
Kepada Nabi Besar Muhammad Saw.
(Bagian 14)
مُحَمَّدٌ رَّسُوۡلُ اللّٰہِ ؕ وَ الَّذِیۡنَ مَعَہٗۤ
اَشِدَّآءُ عَلَی الۡکُفَّارِ رُحَمَآءُ
بَیۡنَہُمۡ تَرٰىہُمۡ رُکَّعًا
سُجَّدًا یَّبۡتَغُوۡنَ فَضۡلًا مِّنَ اللّٰہِ
وَ رِضۡوَانًا ۫ سِیۡمَاہُمۡ فِیۡ
وُجُوۡہِہِمۡ مِّنۡ اَثَرِ السُّجُوۡدِ ؕ ذٰلِکَ مَثَلُہُمۡ فِی التَّوۡرٰىۃِ ۚۖۛ وَ مَثَلُہُمۡ فِی الۡاِنۡجِیۡلِ ۚ۟ۛ کَزَرۡعٍ اَخۡرَجَ
شَطۡـَٔہٗ فَاٰزَرَہٗ فَاسۡتَغۡلَظَ فَاسۡتَوٰی عَلٰی سُوۡقِہٖ
یُعۡجِبُ الزُّرَّاعَ لِیَغِیۡظَ
بِہِمُ الۡکُفَّارَ ؕ وَعَدَ اللّٰہُ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
مِنۡہُمۡ مَّغۡفِرَۃً وَّ اَجۡرًا عَظِیۡمًا ﴿٪﴾
Muhammad adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang
besertanya sangat terhadap terhadap orang-orang kafir, tetapi kasih-sayang
di antara mereka, engkau melihat mereka rukuk serta sujud mencari karunia dan keridhaan-Nya, cirri-ciri pengenal mereka
terdapat pada wajah mereka, dari bekas-bekas sujud. Demikian perumpamaan
mereja dalam Taurat, dan perumpamaan mereka dalam Injil adalah
laksana tanaman yang mengeluarkan tunasnya kemudian menjadi kuat, lalu menjadi
kokoh dan berdiri mantap pada batangnya, menyen angkan penanam-penanamnya
supaya Dia membangkitkan kemarahan orang-orang kafir dengan perantaraan itu.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh di
antara mereka ampunan dan ganjaran yang besar (Al-Fath [48]:30).
Syair-syair Mirza Ghulam Ahmad a.s.
Muhammad Saw. adalah
Bukti Kesempurnaan Dirinya Sendiri
Ada nur indah di wujud Muhammad
Ada permata mirah indah di tambang
Muhammad.
Hati akan luput dari segala
kegelapan,
Jika bergabung dengan para pecinta
Muhammad.
Kasihan hati mereka yang
tak beruntung
Yang memalingkan punggung
atas ajakan Muhammad.
Tak ada lagi manusia di
dua dunia,
Yang punya makam setara
Muhammad.
Tuhan sesungguhnya tidak menyukai
Mereka yang memusuhi Muhammad.
Tuhan sendiri akan membakar belatung
tak berharga itu
Yang menjadi musuh dari Muhammad.
Jika kalian ingin bebas
dari kelembaman diri yang rendah
Marilah dan ikut barisan
pecinta Muhammad.
Kalau kalian ingin Tuhan
memujimu,
Jadilah pengagum Muhammad
yang sejati.
Jika kau ingin bukti kebenarannya,
jadilah pecintanya
Muhammad sendiri adalah bukti dari
Muhammad.
Jasadku ingin dikurbankan demi debu
di kaki Ahmad,
Hatiku mendambakan mati demi
Muhammad.
Demi ikal rambut Rasul
Allah,
Mau aku mati demi wujud
Muhammad yang cemerlang.
Pancung aku berkeping
atau bakar aku hingga mati
Aku tak akan berpaling
dari hadirat Muhammad.
Demi keimananku, tak ada satu pun
yang aku takuti
Karena aku dicirikan warna keimanan
Muhammad.
Betapa mudahnya meninggalkan dunia
Jika teringat keindahan dan
kecantikan Muhammad.
Setiap zarah diriku
dikurbankan di jalannya
Aku telah menyaksikan
keindahan Muhammad.
Aku tak mengenal nama
guru lainnya
Aku hanya belajar di
sekolah Muhammad.
Aku tak ada urusan dengan kekasih
lain,
Aku terperangkap jalan kasih
Muhammad.
Aku hanya mendambakan sekilas
kerling,
Aku tak butuh apa pun kecuali taman
Muhammad.
Jangan cari hatiku yang
terenyuh di rongga dadaku,
Aku telah meletakkannya
di pangkuan Muhammad.
Aku adalah yang paling
gembira dari antara burung surga,
Yang membangun sarangnya
di kebun Muhammad.
Engkau telah mencerahkan hati dan
jiwaku dengan cinta
Hidupku adalah untukengkau, wahai
Muhammad.
Sekalipun seratus kali aku
mengurbankan hidup bagi dirinya
Tetap saja tak sebanding dengan maqam
luhur Muhammad.
Begitu mempesona maqam
yang dikaruniakan kepada pahlawan ini,
Tak akan ada seorang pun
berani menandingi Muhammad.
Hati-hatilah kalian, para
musuh yang bodoh dan keliru,
Hati-hatilah terhadap
pedang tajam Muhammad.
Jalan kepada Tuhan yang dilupakan
manusia,
Carilah pada keturunan Muhammad.
Hati-hatilah, kalian yang menyangkal
status Muhammad,
dan nur Muhammad yang demikian nyata.
Meski tak lagi ada
mukjizat,
Datanglah dan saksikan
adanya di antara pengabdi Muhammad.
(Maklumat
20 Februari 1893, Majmua Ishtiharat, jld. I, hlm. 371-372).
* * *
Muhammad Saw. Penghulu dan Pembimbing
Nabi yang bernama Muhammad itu,
Kami selalu berpegang kepada
jubahnya.
Kasihnya yang masuk tubuh melalui
susu ibu kami,
Menjadi nyawa kami yang bertahan
sampai maut nanti.
Ia adalah Nabi terbaik
dan mahluk tersempurna,
Kenabian menjadi sempurna
dalam dirinya.
Kami minum dari sumber
mata airnya,
Siapa yang telah kenyang,
masih akan dipuaskan olehnya.
Apa pun wahyu atau ilham yang
dikaruniakan kepada kami
Adalah karenanya, bukan karena diri
kami.
Melalui wujudnya kami diberkati
bimbingan dan kesempurnaan,
Tanpa dirinya, tak mungkin kami
bertemu dengan Yang Maha Abadi.
Mengikuti ajarannya
tergurat di hatiku,
Apa pun yang berasal
darinya adalah imanku.
(Siraj Munir; Ruhani Khazain, jld. XII, hlm. 95).
* * *
Penterjemah dari bahasa
Inggris: Ir. Qoyum Khalid
Editor: Ki Langlang Buana Kusuma
Pajajaran
Anyar, 25 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar