Senin, 25 Juni 2012

Penghulu Kami






بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Syair-syair
Kecintaan Mirza Ghulam Ahmad a.s.
 – Imam Mahdi dan Al-Masih Mau’ud a.s.
 Kepada Nabi Besar Muhammad Saw.    

(Bagian 11)

وَ مَنۡ یُّطِعِ اللّٰہَ وَ الرَّسُوۡلَ فَاُولٰٓئِکَ مَعَ الَّذِیۡنَ اَنۡعَمَ اللّٰہُ عَلَیۡہِمۡ مِّنَ النَّبِیّٖنَ وَ الصِّدِّیۡقِیۡنَ وَ الشُّہَدَآءِ وَ الصّٰلِحِیۡنَ ۚ وَ حَسُنَ اُولٰٓئِکَ رَفِیۡقًا ﴿ؕ﴾  ذٰلِکَ الۡفَضۡلُ مِنَ اللّٰہِ ؕ وَ کَفٰی بِاللّٰہِ عَلِیۡمًا ﴿٪﴾
Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini (Rasulullah) maka mereka akan termasuk di antara orang-orang yang yang kepada mereka Allah memberikan nikmat, yakni: nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, saksi-saksi (syuhada), dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah sahabat yang sejati.  Itulah karunia  dari Allah dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui (Al-Nisa [4];70-71).


Syair-syair Mirza Ghulam Ahmad a.s.

Penghulu kami
(Urdu)

Ia adalah Penghulu kami, sumber segala nur
Namanya Muhammad, hanya ia kekasihku.
Semua Nabi adalah suci, satu lebih dari yang lain
Namun dari yang Maha Kuasa, ia itulah makhluk tersempurna.

Ia jauh lebih baik dari para pendahulu, fitratnya penuh pujian
Semua mata ke arahnya kerna ia bulan purnama penghalau kegelapan.
Mereka yang datang sebelumnya telah kelelahan setengah jalan
Ia yang membawa kami ke pantai. Biar aku jadi tumbal, hanya ia penunjuk jalan.

Ia telah mengurai tabir dan menunjukkan jalan rahasia
Ia mempertautkan hati kepada Yang Terkasih, betapa akrab dirinya.
Sahabat terkasih yang kasat mata, kami menemukan-Nya
Berkat dirinya karena ia pembimbing hakiki.

Hari ini ia Raja keimanan, mahkota para Rasul
Betapa suci dan murni, ini adalah lagu puji baginya.
Semua perintah Tuhan Yang Benar diperagakan sunnah dirinya
Ia mengungkap semua rahasia, betapa luhurnya ini berkat.

Pandangannya jauh bagai teropong, hatinya dekat kepada sang Sahabat
Di tangannya nur keimanan, ia adalah sumber mata air nur.
Ia mengungkap rahasia keimanan termusykil
Ia adalah Raja yang menganugrahkan kekayaan.

Aku adalah tumbal dalam Nur itu, aku adalah miliknya
Ia adalah segalanya, apa yang kumiliki? Inilah kata akhirku.
Yang Maha Esa adalah sumber segala pengetahuan
Di luar itu hanyalah dongeng sedangkan ini kebenaran hakiki.

Kami menemukan semuanya berkat ia, ya Allah Engkau-lah Saksinya
Ia itulah perwujudan keindahan yang menunjukkan kebenaran.
Kami semula buta nurani, dengan ratusan buhul menjerat hati
Yang membuka simpul uraian adalah sang Mujtaba ini.

(Qadian ke Arya aur Hum;   Ruhani Khazain, jld. XX, hlm.  456)

* * *

Pengabdian kepada kemuliaan Muhammad Saw.

Siap aku menyerahkan nyawa dan kalbu
Bagi keindahan sang Muhammad Saw.
Tubuhku hanyalah semata debu di jalan
Yang dilintasi keturunan Muhammad  Saw.

Aku telah melihat dengan mata kalbuku
Dan mendengar dengan telinga yang tajam
 Lantunan keindahan Muhammad  Saw.
Yang melantun ke segenap arah.

Air yang mengalir abadi yang kubagikan
Secara percuma kepada makhluk Ilahi
Hanyalah setitik dari samudera
Kesempurnaan Muhammad  Saw.

Api yang membakar dalam diriku
Adalah api kecintaan kepada Muhammad Saw.
Air yang kumiliki
Berasal dari sumber suci Muhammad Saw.
  (Majmua Ishtiharat, jld. I, hlm.  97).

* * *

Penterjemah dari bahasa Inggris:  Ir.  Qoyum Khalid
Editor: Ki Langlang Buana Kusuma

Pajajaran Anyar, 25 Juni 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar