بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ
الرَّحِیۡمِ
Syair-syair
Kecintaan Mirza Ghulam Ahmad a.s.
– Imam Mahdi
dan Al-Masih Mau’ud a.s. –
Kepada Nabi Besar Muhammad Saw.
(Bagian 11)
وَ مَنۡ یُّطِعِ اللّٰہَ وَ الرَّسُوۡلَ فَاُولٰٓئِکَ
مَعَ الَّذِیۡنَ اَنۡعَمَ اللّٰہُ عَلَیۡہِمۡ مِّنَ النَّبِیّٖنَ وَ الصِّدِّیۡقِیۡنَ
وَ الشُّہَدَآءِ وَ الصّٰلِحِیۡنَ ۚ وَ حَسُنَ اُولٰٓئِکَ رَفِیۡقًا ﴿ؕ﴾ ذٰلِکَ الۡفَضۡلُ مِنَ
اللّٰہِ ؕ وَ کَفٰی بِاللّٰہِ عَلِیۡمًا ﴿٪﴾
Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini
(Rasulullah) maka mereka akan termasuk di antara orang-orang yang yang kepada
mereka Allah memberikan nikmat, yakni: nabi-nabi, shiddiq-shiddiq,
saksi-saksi (syuhada), dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah sahabat
yang sejati. Itulah karunia dari Allah dan cukuplah Allah Yang Maha
Mengetahui (Al-Nisa
[4];70-71).
Syair-syair Mirza Ghulam Ahmad a.s.
Penghulu kami
(Urdu)
Ia adalah Penghulu kami, sumber segala nur
Namanya Muhammad, hanya ia kekasihku.
Semua Nabi adalah suci, satu lebih dari yang lain
Namun dari yang Maha Kuasa, ia itulah makhluk tersempurna.
Ia jauh lebih baik dari para
pendahulu, fitratnya penuh pujian
Semua mata ke arahnya kerna ia bulan
purnama penghalau kegelapan.
Mereka yang datang sebelumnya telah
kelelahan setengah jalan
Ia yang membawa kami ke pantai. Biar
aku jadi tumbal, hanya ia penunjuk jalan.
Ia telah mengurai tabir dan menunjukkan jalan rahasia
Ia mempertautkan hati kepada Yang Terkasih, betapa akrab
dirinya.
Sahabat terkasih yang kasat mata, kami menemukan-Nya
Berkat dirinya karena ia pembimbing hakiki.
Hari ini ia Raja keimanan, mahkota
para Rasul
Betapa suci dan murni, ini adalah
lagu puji baginya.
Semua perintah Tuhan Yang Benar
diperagakan sunnah dirinya
Ia mengungkap semua rahasia, betapa
luhurnya ini berkat.
Pandangannya jauh bagai teropong, hatinya dekat kepada
sang Sahabat
Di tangannya nur keimanan, ia adalah sumber mata air nur.
Ia mengungkap rahasia keimanan termusykil
Ia adalah Raja yang menganugrahkan kekayaan.
Aku adalah tumbal dalam Nur itu, aku
adalah miliknya
Ia adalah segalanya, apa yang
kumiliki? Inilah kata akhirku.
Yang Maha Esa adalah sumber segala
pengetahuan
Di luar itu hanyalah dongeng
sedangkan ini kebenaran hakiki.
Kami menemukan semuanya berkat ia, ya Allah Engkau-lah Saksinya
Ia itulah perwujudan keindahan yang menunjukkan kebenaran.
Kami semula buta nurani, dengan ratusan buhul menjerat
hati
Yang membuka simpul uraian adalah sang Mujtaba
ini.
(Qadian ke Arya aur Hum; Ruhani Khazain, jld. XX,
hlm. 456)
* * *
Pengabdian kepada kemuliaan Muhammad Saw.
Siap aku menyerahkan nyawa dan kalbu
Bagi keindahan sang Muhammad Saw.
Tubuhku hanyalah semata debu di jalan
Yang dilintasi keturunan Muhammad Saw.
Aku telah melihat dengan mata kalbuku
Dan mendengar dengan telinga yang
tajam
Lantunan keindahan Muhammad Saw.
Yang melantun ke segenap arah.
Air yang mengalir abadi yang kubagikan
Secara percuma kepada makhluk Ilahi
Hanyalah setitik dari samudera
Kesempurnaan Muhammad Saw.
Api yang membakar dalam diriku
Adalah api kecintaan kepada Muhammad Saw.
Air yang kumiliki
Berasal dari sumber suci Muhammad
Saw.
(Majmua Ishtiharat, jld. I,
hlm. 97).
* * *
Penterjemah dari bahasa
Inggris: Ir. Qoyum Khalid
Editor: Ki Langlang Buana Kusuma
Pajajaran
Anyar, 25 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar